Jumat, 08 Januari 2010

‘’Sabar Dalam Menghadapi Maksiat’’

Ada beberapa sebab yang dapat menjadikan seorang hamba sabar dalam menghadapi kemaksiatan, diantaranya adalah sebagai berikut,

1. seorang hamba mengakui kejelekan maksiat, kerendahan, serta kehinaannya. Dan sesungguhnya ALLOH mengharamkan dan melarang maksiat tersebut karna Alloh mengetahui kejelekan maksiat dan kehinaannya.
2. malu kepada ALLOH karna ketika seorang hamba mengetahui bahwa ALLOH mengetahu, mendengar, serta melihatnya, maka ia pasti akan merasa malu untuk berbuat maksiat di hadapan ALLOH.
3. menjaga nikmat dan kebaikan yang telah di karuniakan kepada hamba, karna dosa akan menghilangkan nikmat yang di berikan-Nya. Sebagian ulama salaf mengatakan, ‘’Suatu ketika saya berbuat dosa, setelah itu saya tidak bisa melakukan qiyamul lail selama satu tahun.’’ Sedangkan sebagian ulama salaf yang lain mengatakan, ‘’ Suatu ketika saya melakukan dosa, lalu saya merasa sulit untuk memahami Al-Qur’an. Dalam hal ini ada sebuah syair yang berbunyi, jika kau sedang berada dalam kenikmatan, maka jagalah nikmat itu. Karna sesungguhnya maksiat itu menghilagkan nikmat.
4. karna rasa takut dan khawatir terhadap siksa ALLOH. Hal ini dapat di peroleh jika membenarkan janji dan ancaman ALLOH, serta iman kepada kitab dan Rasul-Nya.
5. karna cinta kepada ALLOH. Ini adalah penyebab yang paling kuat dalam sabar menghindari maksiat. Karna sesungguhnya orang yang mencintai itu pasti akan mentaati yang dicintai.
6. karna kemuliaan jiwa dan kesucian serta kelebihannya. Demi menjaga kemuliaan jiwa, dia telah memilih sebab yang bisa menghapus dan menghindarkan diri dari perbuatan maksiat.
7. karna adanya pengetahuan mengenai dampak buruk dan pengaruh jelek dari maksiat itu sendiri.
8. memendekan angan-angan serta selalu mengigat mati, karna hamba tersebut menyadari bahwa dia ibarat musafir yang masuk kedalam desa kemudian keluar darinya.
9. menghindari makan, minum, berpakaian, tidur, srta bergaul secara berlebihan.
10. sebab yang terakhir adalah semua sebab dari semua yang telah di sebutkan tadi, yaitu tetapnya pohon keimanan di dalam hati seseorang.

‘’Wallohu’alam’’
Dikutip dari kitab Thariqul Hijratain wa Babus Sa’adatain
Karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah

Menundukan Pandangan !!!

Diantara manfaat-manfaat menundukan pandangan adalah sebagai berikut,

 Menjernihkan hati

Menundukan pandangan dapat menjernihkan hati dari pedihnya kesedihan. Oleh karna itu, jika ada seorang yang suka mengumbar pandangannya, maka dia akan terus menderita dalam kesedihan.
Wahai orang yang senantiasa melempar anak panah pandangan, engkau terbunuh denagn pandanganmu sendiri yang tidak meleset

 Mebuat hati, mata, dan wajah bercahahya

Menundukan pandangan dapat menyebabkan hati mendapat cahaya dan senantiasa bersinar, begitu juga dengan mata, wajah, dan semua angota tubuhnya.
Sebagaimana Rasulalloh bersabda,
‘’Pandangan merupakan anak panah yang beracun dari panah-panah iblis, maka barang siapa yang menundukan pandangan dari kecantikan seorang wanita, maka Alloh akan memberikan cahaya di dalam haitnya.’’ (HR.Muslim)

 Mempunyai firasat yang jernih

Menundukan pandangan dapat menjadikan seorang hamba mempunyai firasat yang jernih, karna menundukan pandangan merupakan cahaya dan buah dari firasat. Sebagai mana ada yang mengatakan, ‘’Cermin hatimu tidak memperlihatkan kepadamu kebagusan hati. Sedangkan jiwa didalam hati itu selalu bernafas.’’

 Membuka pintu ilmu

Menundukan pandangan dapat membukakan pintu-pintu dan jalan ilmu bagi pelakunya. Alloh memudahkan hamba tersebut untuk mendapatkan ilmu, karna hatinya bercahaya.

 Menguatkan hati

Menundukan pandangan dapat menyebabkan seorang hamba mendapatkan kekuatan, ketetapan, dan ketabahan hati. Dan menjadikan seorang hamba mempunyai kekuatan kepandaian dan kekuatan berhujah (beralasan). Dalam sebuah atsar (perkataan sahabat) dikatakan, Sesungguhnya orang yang menyelisihi hawa nafsunya akan membuat setan takut, ketika melihat bayang-bayangnya.

 Menjadikan hati senantiasa bahagia

Menundukan pandangan dapat menyebabkan pelakunya merasakan kesenagan, kebahagiaan, dan kenikmatan serta rasa lapang yang lebih besar daripada mengumbar pandangan.

 Melepaskan pelakunya dari tawanan setan

Menundukan pandangan dapat membebaskan pelakunya dari taawanan syahwat, karna sesungguhnya tawanan sejati itu adalah orang yang terikat dengan nafsu dan syahwatnya.

 Menutup pintu-pintu neraka jahannam

Menundukan pandangan juga bisa menutup pintu-pintu neraka nahannam, karna mengumbar pandangan adalah pintu syahwat yang selalu mendoron manusia untuk melaksanakan keinginan syahwat tersebut.

 Menguatkan akal

Menundukan pandangan juga dapat menguatkan akal, menambah wawasan dan mengokohkan pemikirannya. Karna sesungguhnya mengumbar pandangan menghasilkan kebodohan dan membuat seorang tidak bisa berpikir dengan baik.
Manusia yang paling berakal ialah, manusia yang tidak melakukan dosa, sehingga dapat memikirkan hasil apa yang akan dipetik.

 Menjernihkan hati dari mabuk syahwat

Menundukan pandangan dapat menjernihkan hati dari mabuk syahwat, serta jeratan kelalaian. Kerna sesungguhnya, mengumbar pandangan pasti akan melalaikan ALLOH serta kampung akhirat. ALLOH berfirman,
‘’demi umurmu (Muhammad), sungguh mereka terombang-ambing dalam kemabukkan (kesesatan).’’ (Al-Hijr:72)

‘’Wallohu’alam’’
Dikutip dari kitab Raudlatul Muhibbin
Karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah

Debu, Tanah Dan Kerikil Surga!!!

Abu Hurarah berkata, ‘’ Rasulalloh pernah bersabda, ‘’Surga itu adalah bangunan yang terbuat dari emas dan perak, debunya dari minyak za’, sedangkan tanahnya dari minyak msik.’’ (HR.Amad)
Sedangkan Abu Sa’id Al-Khudri berkata, ‘’suatu ketika ada yang bertanya kepada Nabi tentang debu surga, kemudian Rasulalloh bersabda, ‘’ Debu lembut berwarna putih dan minyak misik yang murni.’’ (HR.Muslim)
Tiga sifat debu ini tidak bertentangan antara satu denagn yang lainnya. Sebagian ulama salaf berkata bahwa debu surga mengandung miyak misik dan za’faran, sedangkan Mut’ab bin sami berkat, ‘’ Disurga nanti debunya terdiri dari misik dan za’faran.
Kandungan debu surga adalah sebagai berikut,
Pertama, za’faran,
Kedua, minyak misik, dan
Ketiga, debu lembut berwarna putih (roti yang bersih agak kekunig-kunigan).
Sedangkan Abu Sa’id berkata, ‘’ Rasulalloh bersabda, ‘’Sesungguhnya, ALLOH membangun surga A’dn dengan tangannya, bangunannya terdiri dari emas dan perak, sedangkan lumpur lepannya dari minyak kasturi dan debunya dari za’faran, sedangkan kerkilnya dari mutiara.’’ Kemudian Rasulalloh berkata lagi kepada orang tersebut (Abu Said) ‘’Bicaralah’’ kemudian Abu Said berkata, ‘’sungguh beruntung bagi orang-orang yang beriman’’ , kemudian malaikat berkata,’’ sungguh beruntung kamu, karna sesungguhnya itu adalah rumah para raja.’’ (HR.Al-Bazzar dengan sanad yang sahih).
Anas bin malik juga berkata, ‘’Dulu, Abu Dzar bercerita dari Rasulalloh, beliau bersabda, ‘’ Aku dimasukan kedalam surga, ternyata didalamnya ada kubah yang terbuat dari mutiara dan debunya dari minyak kasturi.’’

‘’Wallohu’alam’’
Diambil dari kitab Hadil Arwah ila Biladil Afrah

Alloh Memiliki Siksaan Yang Pedih!!!

Kebanyakan orang yang bodoh selalu bergantung kepada kepada belas kasih AlLLOH, serta ampunan dan kemuliaan-Nya. Mereka tidak menjalankan perintah-Nya dan tidak pula meninggalkan larangan-larangan-Nya. Padahal ALLOH tidak akan menghilangkan siksaan bagi orang-orang yang berdosa. Barang siapa yang selalu berangan-angan akan ampunan Alloh, namun senantiasa melakukan dosa-dosa besar, maka orang tersebut sama seperti orang yang menentang Alloh. Ada ungkapan populer yang mengatakan, ‘’jika engkau mengharap belas kasih dari zat yang engkau tidak taati, maka itu meruakan perbuatan yang hina dan bodoh’’ sebagian ulama juga mengatakan, ‘’barang siapa yang memotong bagianmu di dnia dengan mencuri tiga dirham, maka engkau akan mendapatinya dihukum dengan hal yang sama di akhirat nanti’’. Ada seorang yang berkata kepada hasan, ‘’ kenapa kau selalu menagis?’’ beliau menjawab, ‘’Aku takut jika Alloh mencampakanku kedalam neraka dan Alloh tidak peduli padaku’’ dia juga pernah mengatakan, ‘’Sesungguhnya kaum-kaum itu selalu di lalikan dengan angan-angan mendapatkan ampunan dari Alloh sehingga mereka meniggalkan dunia tanpa sempat bertaubat.’’ Salah seorang dari mereka berkata, ‘’Aku berbaik sangka kepada Tuhanku’’ Sesungguhnya, dia telah berdusta. Seandainya dia berbaik sangka kepada Alloh, sungguh dia pasti akan memperbaika amalanya’’
Ada salah seorang yang bertanya kepada Al-Hasan, ‘’Wahai abu said, bagaimana sikap kami terhadap majlis beberapa kaum yang menakuti kami? Dia menjawab, ‘’demi Alloh, sungguh berteman denga sebuah kaum yang menakutkanmu, hingga engkau mendapatkan rasa aman, lebeih baik bagimu daripada egkau berteman dengan sebuah kaum yang seakan-akan engkau aman di tengah mereka, namun ternyata mereka menakutimu’’
Seringkali Rasulaloh mengucapkan doa,
‘’Wahai zat yang membolak-balikan hati, tetapkanlah haitiku di atas agama-Mu. Lalu para sahabat bertanya, ‘’wahai Rasulalloh, kami beriman kepadamu dan beriman dengan apa yang engkau bawa, apakah engkau masih mengkhawatirkan kami?’’ beliau menjawab,’’Iya, sesungguhnya hati itu ada diantara dua jari-jemari ALLOH. Dia membolak-balikan hati sesua dengan kehendak-Nya.’’(HR.Ahmad).

‘’Wallohu’alam’’
Dikutip dari kitab Al-Jawab Al-Kafi
Kariya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah.

Bahaya-Bahaya Maksiat !!!

Maksiat mempunyai pengaruh yang buruk, tercela, dan berbahaya bagi hati dan badan, baik didunia maupun diakhirat kelak. Tidak ada yang mengetahui hal tersebut kecuali Alloh. Diantara bahaya maksiat ialah sebagai berikut,

1. Tidaka akan memperoleh ilmu. Karna ilmu, merupakan cahaya yang Alloh sematkan dihati, sedangkan maksiat dapat mematikan cahaya tersebut.
2. Tertutup dari pintu rezeki. Di dalam kitab Al-Mausnad dikatakan, ‘’sesungguhnya seorang hamba sungguh akan terhalang dari rezeki, karna dosa yang dia kerjakan.’’ (HR.Ahmad)
3. Mendapatkan perasaan takut yang hanya dirasakan oleh pelaku maksiat di dalam hatinya. Dengan perasaan itu pelaku maksiat tidak mendapatkan rasa nyaman di dalam hatinya.
4. kegelapan yang didapatkan oleh pelaku maksiat didalam hatinaya. Pelaku maksiat akan merasakan kegelapan seperti berada didalam pekatnya malam.
5. Tidak dapat melaksanakan ibadah dengan baik.
6. Maksiat dapat memendekan umur dan menghilangkan barakah dari umur tersebut.
7. Maksiat dapat memunculkan bentuk kemaksiatan lain. Sebagian ulama salaf mengatakan, ‘’sesungguhnya balasan dari perbuatan jelek ialah perbuatan jelek berikutnya. Sedangkan balasan perbuatan baik ialah perbuatan baik sesudah itu..
8. Seorang hamba senantiasa melakukan perbuatan dosa sampai dia menganggap remeh dosa tersebut dan menganggap dosa itu adalah hal yang kecil. Padahal, itu merupakan tanda-tanda kehancuran.
9. Sesungguhnya perbuatan maksiat melahirkan sikap hina. Karna sesungguhnya segala bentuk kemuliaan adalah pada ketaatan kepada Alloh.
10. Maksiat merupakan hal yang dapat merusak akal. Akal mempunyai cahaya, sedangkan maksiat memadamkan cahaya tersebut.
11. Sesungguhnya apabila suatu dosa semakin menumpuk, maka ia akan membekas didalam hati pelakunmya. Orang yang melakukan kemaksiatan merupakan orang-orang yang lalai. Sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian ulama salaf yang mengutip firmana ALLOH, ‘’sekali-kali tidak. Bahkan apa yang mereka kerjakan menutupi hati mereka’’
12. Tidak mendapatkan doa, baik doa dari Rasulalloh maupun para malaikat. Karna sesungguhnya ALLOH memerintahkan Nabi-Nya untuk memintakan ampunan bagi orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan. Sebagaimana firman ALLOH, ‘’(Malaikat-malaikat) yang memikul Arsy dan (Malaikat) yang berada disekelilingnya bertasbih dengan memuji tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya, serta memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman (Seraya berkata), Ya, Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan (agama)-Mu dan peliharalah mereka dari azab neraka. (Al-Mu’min:7).
13. Hati akan melemah dari ketaatan kepada Alloh sehingga semakin menguatlah kekuatan maksiat, melemahlah kemauan untuk bertaubat hingga kemauan itu hilang dari dirinya secara menyeluruh.

Diantara pengaruh maksiat ialah menyebabkan seorang hamba menjadi hina dihadapan ALLOH dan jatuhnya harga diri seorang hamba dimata ALLOH. Sebagaimana ALLOH berfirman,Barang siapa yang dihinakan oleh Alloh, maka tidak ada yang dapat menjadikannya mulia. (Al-Hajj:18)
Pengaruh lain ialah pelaku maksiat tidak lagi memandang buruk perbuatan maksiatnya, hingga perbuatan tersebut menjadi kebiasaan. Orang tersebut juga tidak lagi meresakan pandangan buruk manusia kepadanya. Dia tidak lagi menghiraukan perkataan mereka. Bagi pelaku maksiat, perbuatan itu dikerjakan tanpa rasa malu. Pelaku maksiat merasakan kenikmatan dalam melakukan kemaksiatan tersebut. Bahkan, tidak jarang diantara mreka ada yang membanggakan perbuatan maksiat yang telah mereka kerjakan. Sebagaimana Nabi pernah bersabda, ‘’Semua umatku akan dimaafkan (dosanya) kecuali orang yang melakukan dosa dan memperlihatkannya kepada manusia’’ (HR.Bukhori)

Abdulloh bin Al-Mubarrak pernah berkata,
Kuperhatikan ternyata dosa itu mematikan hati.
Bahkan terkadang menyebabkan kehinaan jika dilakukan terus menerus.
Padahal meniggalkan dosa merupakan hidupnya hati.
Jika kamu meniggalkan dosa, sungguh itu lebih baik bagi dirimu.
Tidaklah agama itu dirusak kecuali oleh para raja, pendeta, dan ulama-ulama sesat.

‘’Wallohu’alam’’
Diambil dari kitab Al-Jawab Al-Kafi
Kariya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah

Kamis, 07 Januari 2010

Bahaya-Bahaya Maksiat !!!

Maksiat mempunyai pengaruh yang buruk, tercela, dan berbahaya bagi hati dan badan, baik didunia maupun diakhirat kelak. Tidak ada yang mengetahui hal tersebut kecuali Alloh. Diantara bahaya maksiat ialah sebagai berikut,

1. Tidaka akan memperoleh ilmu. Karna ilmu, merupakan cahaya yang Alloh sematkan dihati, sedangkan maksiat dapat mematikan cahaya tersebut.
2. Tertutup dari pintu rezeki. Di dalam kitab Al-Mausnad dikatakan, ‘’sesungguhnya seorang hamba sungguh akan terhalang dari rezeki, karna dosa yang dia kerjakan.’’ (HR.Ahmad)
3. Mendapatkan perasaan takut yang hanya dirasakan oleh pelaku maksiat di dalam hatinya. Dengan perasaan itu pelaku maksiat tidak mendapatkan rasa nyaman di dalam hatinya.
4. kegelapan yang didapatkan oleh pelaku maksiat didalam hatinaya. Pelaku maksiat akan merasakan kegelapan seperti berada didalam pekatnya malam.
5. Tidak dapat melaksanakan ibadah dengan baik.
6. Maksiat dapat memendekan umur dan menghilangkan barakah dari umur tersebut.
7. Maksiat dapat memunculkan bentuk kemaksiatan lain. Sebagian ulama salaf mengatakan, ‘’sesungguhnya balasan dari perbuatan jelek ialah perbuatan jelek berikutnya. Sedangkan balasan perbuatan baik ialah perbuatan baik sesudah itu..
8. Seorang hamba senantiasa melakukan perbuatan dosa sampai dia menganggap remeh dosa tersebut dan menganggap dosa itu adalah hal yang kecil. Padahal, itu merupakan tanda-tanda kehancuran.
9. Sesungguhnya perbuatan maksiat melahirkan sikap hina. Karna sesungguhnya segala bentuk kemuliaan adalah pada ketaatan kepada Alloh.
10. Maksiat merupakan hal yang dapat merusak akal. Akal mempunyai cahaya, sedangkan maksiat memadamkan cahaya tersebut.
11. Sesungguhnya apabila suatu dosa semakin menumpuk, maka ia akan membekas didalam hati pelakunmya. Orang yang melakukan kemaksiatan merupakan orang-orang yang lalai. Sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian ulama salaf yang mengutip firmana Alloh, ‘’sekali-kali tidak. Bahkan apa yang mereka kerjakan menutupi hati mereka’’
12. Tidak mendapatkan doa, baik doa dari Rasulalloh maupun para malaikat. Karna sesungguhnya Alloh memerintahkan Nabi-Nya untuk memintakan ampunan bagi orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan. Sebagaimana firman Alloh, ‘’(Malaikat-malaikat) yang memikul Arsy dan (Malaikat) yang berada disekelilingnya bertasbih dengan memuji tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya, serta memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman (Seraya berkata), Ya, Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan (agama)-Mu dan peliharalah mereka dari azab neraka. (Al-Mu’min:7).
13. Hati akan melemah dari ketaatan kepada Alloh sehingga semakin menguatlah kekuatan maksiat, melemahlah kemauan untuk bertaubat hingga kemauan itu hilang dari dirinya secara menyeluruh.

Diantara pengaruh maksiat ialah menyebabkan seorang hamba menjadi hina dihadapan Alloh dan jatuhnya harga diri seorang hamba dimata Alloh. Sebagaimana Alloh berfirman,Barang siapa yang dihinakan oleh Alloh, maka tidak ada yang dapat menjadikannya mulia. (Al-Hajj:18)
Pengaruh lain ialah pelaku maksiat tidak lagi memandang buruk perbuatan maksiatnya, hingga perbuatan tersebut menjadi kebiasaan. Orang tersebut juga tidak lagi meresakan pandangan buruk manusia kepadanya. Dia tidak lagi menghiraukan perkataan mereka. Bagi pelaku maksiat, perbuatan itu dikerjakan tanpa rasa malu. Pelaku maksiat merasakan kenikmatan dalam melakukan kemaksiatan tersebut. Bahkan, tidak jarang diantara mreka ada yang membanggakan perbuatan maksiat yang telah mereka kerjakan. Sebagaimana Nabi pernah bersabda, ‘’Semua umatku akan dimaafkan (dosanya) kecuali orang yang melakukan dosa dan memperlihatkannya kepada manusia’’ (HR.Bukhori)

Abdulloh bin Al-Mubarrak pernah berkata,
Kuperhatikan ternyata dosa itu mematikan hati.
Bahkan terkadang menyebabkan kehinaan jika dilakukan terus menerus.
Padahal meniggalkan dosa merupakan hidupnya hati.
Jika kamu meniggalkan dosa, sungguh itu lebih baik bagi dirimu.
Tidaklah agama itu dirusak kecuali oleh para raja, pendeta, dan ulama-ulama sesat.

‘’Wallohu’alam’’
Diambil dari kitab Al-Jawab Al-Kafi
Kariya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah

Hal-Hal Yang Dapat Merusak Hati !!!

Hal-hal dibawah ini adalah, hal-hal yang dapat merusak hati.

Pertama, bergantung kepada selain Alloh! secara mutlak ini adalah merupakan penyakit yang paling merusak hati. Karna, jika seorang hamba bergantung kepada selain Alloh, maka Alloh akan menjadikan hamba itu tunduk kepada tempat dia bergantung. Alloh juga akan membuat hamba tersebut lemah dihadapan tempat dia bergantung. Hamba tersebut tidak akan mendapatkan hal yang diperole dari Alloh, karna dia bergantung kepada selain-Nya. Alloh Ta’ala berfirman:

Dan mereka telah memilih sesembahan-sesembahan selain Alloh agar sesembahan-sesembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sama sekali tidak! Kelak mereka (sesembahan) itu akan mengingkari penyembahan mereka terhadapnya, dan akan menjadi musuh bagi mereka.’’ (Maryam:81-82)

Kedua, selalu mengarungi lautan angan-angan!
Lautan itu merupakan laut yang tidak bertepi. Lautan itu hanya dinikmati oleh orang-orang yang tidak mempunyai ilmu dan orang-orang yang rugi, sebagaimana ada yang mengatakan, ‘’sesungguhnya angan-angan itu adalah harta yang paling berharga bagi orang-orang yang rugi, barang dagangannya ialah janji-janji setan dan khayalan-kahayalan harta serta khayalan-khayalan kebatilan yang selalu bermain-main dengan orang yang memilikinya, sebagaimana anjing bermain-main dengan air liurnya.’’

Ketiga, Makanan!
Makanan yang merusak hati ada dua macam:

Pertama, makanan yang rusak karna makanannya, maupun karna bentuk makanan itu sendiri. Hal ini dibagi menjadi dua macam yaitu, diharamkan secara nas oleh Alloh, seperti memakan angkai, darah, daging babi, dan daging hewan bertaring dari jenis hewan buas, serta burung pemakan daging. Sedangkan yang kedua ialah, haram disebabkan oleh seorang hamba yang memakannya, seperti makan tanpa sepengetahuan pemiliknya atau dengan memaksa, serta makanan yang dimakan tanpa kerelaan pemiliknya.

Kedua, makanan yang merusak hati karna ukuranya, maupun karna melampaui batasan-batasannya. Misalnya berlebihan memakan-makanan yang halal dan kekenyangan hingga menyebabkan malas. Menjadikan seorang hamba berat untuk menjalankan ibadah kepada Alloh, serta menyibukan seorang hamba untuk menghilangkan beban didalam perutnya dan terus sampai beban dalam perutnya hilang.

Keempat, memperbanyak tidur!
Tidur dengan intentitas tinggi dapat mematikan hati, melemahkan tubuh, menyia-yiakan waktu, serta menghasilkan sifat malas dan lalali. Termasuk jenis tidur yang makruh menurut ulama ialah, tidur antara sholat subuh dan terbitnya matahari. Tidur yang tidak bermanfaat ialah tidur diawal malam, yaitu tidur sesudah tengelamnya matahari sampai waktu Isya’ berlalu. Nabi membenci tidur yang seperti itu. Scara syari’ah,hukum dari tidur seperti itu adalah makruh.

‘’Wallohu’alam’’
Dikutip dari kitab Madarij As-Salikin
Karya Ibnul Qayyim Al-jauziyyah

Tauhid Ahli Kebatilan

Tauhid para ahli kebatilan itu ada empat macam yaitu sebagai berikut,

a. Tauhid para ahli filsafat. Tauhid ini mengingkari keberadaan Alloh dan mengingkari sifat-sifat sempurna Alloh, yaitu dengan berangapan bahwa Alloh tidak memliki pendengaran dan penglihatan, tidak memiliki kemampuan, tidak hidup, tidak dapat berbicara, tidak memiliki keinginan, tidak memiliki wajah dan kedua tangan. Mereka mengatakan bahwa jika Alloh memiliki semua angota badan tersebut, berarti Alloh merupakan zat yang terdiri dari susunan-susunan, memiliki jasad yang saling terkait, dan tidak hanya satu dari berbagai sisi.
Mereka menganggap bahwa Alloh seperti mutiara tunggal yang tidak bisa di rasakan, tidak dapat dilihat, tidak dapat dibedakan dari berbagai sisi. Satu wujud inilah yang diyakini sebagai pencipta alam semesta dengan sebenar-benarnya. Mereka mendefinisikan tauhid seperti itu, dengan dasar yang mereka kutip dari Al-quran’’ dan adalah tuhan kalian adalah tuhan yang satu ‘’ dan juga firman yang lain, ‘’ tidaklah ada sesembahan kecuali hanya satu sesembahan’’. Mereka membuat definisi berdasarkan makna dari firmana Alloh tersebut .mereka tidak tau definisi tauhid yang seenarnya, kecualidefinisi yang keliru tersebut. Bahkan mereka menjadikan definisi itu sebagai pokok ajaran agama mereka. Ketika mereka mengetahui definisi sebenarnya yang disampaikan oleh Rasulalloh, mereka menentangnya dengan berkata, ‘’Apabila akal dan dalil saling bertentangan , maka akal lebih didahulukan.

b. Tauhid pengikut aliran jahmiyyah, Tauhid itu juga diambil dari definisi yang dibuat oleh ahli filsafat, yaitu meniadakan sifat bagi Alloh seperti sifat mendengar, berbicara, melihat, hidup, serta naiknya Alloh keatas Arsy. Mereka juga menafikan keberadaan wajah Alloh, dan tangan-Nya. Inti dari tauhid mereka adalah tidak mempercayai hak-hak, nama-nama Alloh dan sifat-sifat-Nay.

c. Tauhid pengikut aliran Qadariyah dan Jabariyyah, inti tauhid ini adalah mempercayai bahwa yang dikerjakan oleh seorang hamba adalah bukan dari kehendaknya sendiri, tidak juga sesuai dengan kemauan dan usahanya. Namun semuanya adalah kehendak Alloh. Allohlah yang menggerakkannya, tidak ada yang lain. Menurut mereka, kepercayaan yang menyatakan bahwa manusialah yang berbuat dan menisbatkan perbuatan itu kepada manusia merusak tauhid.

d. Tauhid orang-orang yang mengatakan keberadaan hal yang wujud. Sesuatu yang wujud menurut mereka adalah satu. Mereka tidak mempercayai adanya dua wujud, baik itu terdahulu dengan sekarang, pencipta dan yang diciptakan, wajib dan memungkinkan, akan tetapi wujud menurut pendapat ini adalah satu wujud itu sendiri.

Empat macam keyakinan inilah yang diyakini oleh ahli batil sebagai tauhid.mereka berpeang dengan nama tersebut agar tidak diingkari oleh kaum muslimin. Mereka mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang bertauhid. Mereka berpendapat tauhid yang dibawa oleh Alloh dan Rasul-nya merupakan bentuk penganggapan bahwa Alloh terdiri susunan dan bahwa Alloh itu memiliki tubuh, serta menyerupakan Alloh dengan yang lainnya.

‘’Wallohu’alam’’
Diambil dari kitab As-Showaiq Al-Maursalah Alal Jahmiyyah Mu’attilah.

Rabu, 06 Januari 2010

Empat Hal Yang Penting Untuk Diperhatikan

Empat hal yang dapat mendatangkan rizki,

• Qiyamul lail
• Memperbanyak istgfar pada akhir malam.
• Memperbanyak sedekah
• Zkir di pagi dan sore hari

Empat hal yang menambah keceriaan wajah,

• Berkelakuan baik
• Menepati janji
• Bersifat mulia
• Bertakwa

Empat hal yang menguatkan pandangan,

• Duudk di depan ka’bah
• Bercelak ketika hendak tidur
• Memandang hijau-hijauan
• Membersihkan tempat beraktivitas

Empat hal yang menambah kecerdasan akal,

• Meniggalkan perkataan-perkataan yang tidak berguna
• Bersiwak, bergaul dengan orang-orang yang sholeh
• Berguru kepada para ulama

Empat hal yang merusak tubuh,

• Gelisah
• Sedih
• Lapar
• Begadang

Empat hal yang mencegah rezeki,

• Tidur sesudah subuh
• Jarang berbuat baek
• Malas
• Khianat

Empat hal yang dapat membuat tubuh sakit,

• Terlalu banyak bicara
• Terlalu banyak tidur
• Terlalu banyak makan
• Terlalu banyak berhubungan badan (Jima)

‘’Wallohu’alam’’
Dikutip dari kitab At-Tibbun Nabawi
Karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah

Sepuluh Hal Yang Tidak Bermanfaat

Ada sepuluh hal yang dimiliki seseorang, namun tidak akan bermanfaat bila pemiliknya tidak menjaganya yaitu,


1. Ilmu yang tidak diamalkan
2. Amalan yang tidak ikhlas dan tidak ada contohnya.
3. Harta yang tidak diinfakkan, tidak dinikmati di dunia, tidak juga disimpan untuk kehidupan akhirat.
4. Hati yang kosong dari cinta dan kerinduan kepada Alloh.
5. Tubuh yang tidak di gunakan untuk taat kepada Alloh dan mengabdi pada-Nya, serta mencintai-Nya.
6. Mencintai Alloh, namun tidak berpegang kepada keridhoan Alloh dan mengikuti perintah-Nya.
7. Waktu yang tidak di isi untuk memperbaiki hal yang terlewatkan darinya, serta tidak berbuat kebaikan untuk mendekatkan diri kepada Alloh.
8. Pikiran yang di gunakan unruk hal-hal yang tidak bermanfaat.
9. Membantu orang yang tidak mendekatkan diri kepada Alloh, namun juga tidak mendatangkan kebaikan untuk dunia.
10. Takut serta mengharap kepada orang yang ubun-ubunnya berada dalam genggaman Alloh. Dia adalah tawanan yang di kuasai oleh Alloh, tidak bisa menghindarkan hal-hal yang membahayakan dari dirinya serta tidak bisa mendatangkan manfaat untuk dirinya, tidak dapat menghidupkan dan mematikan dirinya serta tidak dapat membangkitkan dirinya.


Demikianlah sepuluh hal yang apabila tidak di jaganya akan tidak bermanfaat.

Perkara sia-sia yang paling besar dan pokok antara hal-hal tersebut ialah menyia-yiakan waktu dan menyia-yiakan hati. Menyia-yiakan hati ialah dengan mementingkan dunia dari pada akhirat. Sedangkan menyia-yiakan waktu ialah dengan memanjangkan angan-angan. Hingga akhirnya berkumpullah semua kerusakan dengan mengikuti hawa nafsu dan selalu berangan-angan. Padahal yang palig baik ialah dengan mengikuti petunjuk Alloh serta menyiapkan bekal untuk perjumpaan dengan Alloh. Hanya Allohlah tempat meminta pertolongan.


Sungguh sangat mengherankan, orang-orang yang memiliki kebutuhan, kemudian dia mengaharapkannya kepada Alloh, namun dia tidak meminta kepada Alloh untuk menghidupkan hatinya dari kematian penyakit jahiliah serta tetap berkecimpung dalam penyakit syubhat dan syahwat. Bahkan, dia tidak meminta untuk di hidupkan kembali hatinya yang telah mati, sudah tidak merasa berdosa lagi ketika bermaksiat kepada Alloh.


‘’Wallohu’alam’’

Dikutip dari kitab Al-Fawaqid