Kamis, 07 Januari 2010

Bahaya-Bahaya Maksiat !!!

Maksiat mempunyai pengaruh yang buruk, tercela, dan berbahaya bagi hati dan badan, baik didunia maupun diakhirat kelak. Tidak ada yang mengetahui hal tersebut kecuali Alloh. Diantara bahaya maksiat ialah sebagai berikut,

1. Tidaka akan memperoleh ilmu. Karna ilmu, merupakan cahaya yang Alloh sematkan dihati, sedangkan maksiat dapat mematikan cahaya tersebut.
2. Tertutup dari pintu rezeki. Di dalam kitab Al-Mausnad dikatakan, ‘’sesungguhnya seorang hamba sungguh akan terhalang dari rezeki, karna dosa yang dia kerjakan.’’ (HR.Ahmad)
3. Mendapatkan perasaan takut yang hanya dirasakan oleh pelaku maksiat di dalam hatinya. Dengan perasaan itu pelaku maksiat tidak mendapatkan rasa nyaman di dalam hatinya.
4. kegelapan yang didapatkan oleh pelaku maksiat didalam hatinaya. Pelaku maksiat akan merasakan kegelapan seperti berada didalam pekatnya malam.
5. Tidak dapat melaksanakan ibadah dengan baik.
6. Maksiat dapat memendekan umur dan menghilangkan barakah dari umur tersebut.
7. Maksiat dapat memunculkan bentuk kemaksiatan lain. Sebagian ulama salaf mengatakan, ‘’sesungguhnya balasan dari perbuatan jelek ialah perbuatan jelek berikutnya. Sedangkan balasan perbuatan baik ialah perbuatan baik sesudah itu..
8. Seorang hamba senantiasa melakukan perbuatan dosa sampai dia menganggap remeh dosa tersebut dan menganggap dosa itu adalah hal yang kecil. Padahal, itu merupakan tanda-tanda kehancuran.
9. Sesungguhnya perbuatan maksiat melahirkan sikap hina. Karna sesungguhnya segala bentuk kemuliaan adalah pada ketaatan kepada Alloh.
10. Maksiat merupakan hal yang dapat merusak akal. Akal mempunyai cahaya, sedangkan maksiat memadamkan cahaya tersebut.
11. Sesungguhnya apabila suatu dosa semakin menumpuk, maka ia akan membekas didalam hati pelakunmya. Orang yang melakukan kemaksiatan merupakan orang-orang yang lalai. Sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian ulama salaf yang mengutip firmana Alloh, ‘’sekali-kali tidak. Bahkan apa yang mereka kerjakan menutupi hati mereka’’
12. Tidak mendapatkan doa, baik doa dari Rasulalloh maupun para malaikat. Karna sesungguhnya Alloh memerintahkan Nabi-Nya untuk memintakan ampunan bagi orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan. Sebagaimana firman Alloh, ‘’(Malaikat-malaikat) yang memikul Arsy dan (Malaikat) yang berada disekelilingnya bertasbih dengan memuji tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya, serta memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman (Seraya berkata), Ya, Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan (agama)-Mu dan peliharalah mereka dari azab neraka. (Al-Mu’min:7).
13. Hati akan melemah dari ketaatan kepada Alloh sehingga semakin menguatlah kekuatan maksiat, melemahlah kemauan untuk bertaubat hingga kemauan itu hilang dari dirinya secara menyeluruh.

Diantara pengaruh maksiat ialah menyebabkan seorang hamba menjadi hina dihadapan Alloh dan jatuhnya harga diri seorang hamba dimata Alloh. Sebagaimana Alloh berfirman,Barang siapa yang dihinakan oleh Alloh, maka tidak ada yang dapat menjadikannya mulia. (Al-Hajj:18)
Pengaruh lain ialah pelaku maksiat tidak lagi memandang buruk perbuatan maksiatnya, hingga perbuatan tersebut menjadi kebiasaan. Orang tersebut juga tidak lagi meresakan pandangan buruk manusia kepadanya. Dia tidak lagi menghiraukan perkataan mereka. Bagi pelaku maksiat, perbuatan itu dikerjakan tanpa rasa malu. Pelaku maksiat merasakan kenikmatan dalam melakukan kemaksiatan tersebut. Bahkan, tidak jarang diantara mreka ada yang membanggakan perbuatan maksiat yang telah mereka kerjakan. Sebagaimana Nabi pernah bersabda, ‘’Semua umatku akan dimaafkan (dosanya) kecuali orang yang melakukan dosa dan memperlihatkannya kepada manusia’’ (HR.Bukhori)

Abdulloh bin Al-Mubarrak pernah berkata,
Kuperhatikan ternyata dosa itu mematikan hati.
Bahkan terkadang menyebabkan kehinaan jika dilakukan terus menerus.
Padahal meniggalkan dosa merupakan hidupnya hati.
Jika kamu meniggalkan dosa, sungguh itu lebih baik bagi dirimu.
Tidaklah agama itu dirusak kecuali oleh para raja, pendeta, dan ulama-ulama sesat.

‘’Wallohu’alam’’
Diambil dari kitab Al-Jawab Al-Kafi
Kariya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar