Rabu, 06 Januari 2010

Sepuluh Hal Yang Tidak Bermanfaat

Ada sepuluh hal yang dimiliki seseorang, namun tidak akan bermanfaat bila pemiliknya tidak menjaganya yaitu,


1. Ilmu yang tidak diamalkan
2. Amalan yang tidak ikhlas dan tidak ada contohnya.
3. Harta yang tidak diinfakkan, tidak dinikmati di dunia, tidak juga disimpan untuk kehidupan akhirat.
4. Hati yang kosong dari cinta dan kerinduan kepada Alloh.
5. Tubuh yang tidak di gunakan untuk taat kepada Alloh dan mengabdi pada-Nya, serta mencintai-Nya.
6. Mencintai Alloh, namun tidak berpegang kepada keridhoan Alloh dan mengikuti perintah-Nya.
7. Waktu yang tidak di isi untuk memperbaiki hal yang terlewatkan darinya, serta tidak berbuat kebaikan untuk mendekatkan diri kepada Alloh.
8. Pikiran yang di gunakan unruk hal-hal yang tidak bermanfaat.
9. Membantu orang yang tidak mendekatkan diri kepada Alloh, namun juga tidak mendatangkan kebaikan untuk dunia.
10. Takut serta mengharap kepada orang yang ubun-ubunnya berada dalam genggaman Alloh. Dia adalah tawanan yang di kuasai oleh Alloh, tidak bisa menghindarkan hal-hal yang membahayakan dari dirinya serta tidak bisa mendatangkan manfaat untuk dirinya, tidak dapat menghidupkan dan mematikan dirinya serta tidak dapat membangkitkan dirinya.


Demikianlah sepuluh hal yang apabila tidak di jaganya akan tidak bermanfaat.

Perkara sia-sia yang paling besar dan pokok antara hal-hal tersebut ialah menyia-yiakan waktu dan menyia-yiakan hati. Menyia-yiakan hati ialah dengan mementingkan dunia dari pada akhirat. Sedangkan menyia-yiakan waktu ialah dengan memanjangkan angan-angan. Hingga akhirnya berkumpullah semua kerusakan dengan mengikuti hawa nafsu dan selalu berangan-angan. Padahal yang palig baik ialah dengan mengikuti petunjuk Alloh serta menyiapkan bekal untuk perjumpaan dengan Alloh. Hanya Allohlah tempat meminta pertolongan.


Sungguh sangat mengherankan, orang-orang yang memiliki kebutuhan, kemudian dia mengaharapkannya kepada Alloh, namun dia tidak meminta kepada Alloh untuk menghidupkan hatinya dari kematian penyakit jahiliah serta tetap berkecimpung dalam penyakit syubhat dan syahwat. Bahkan, dia tidak meminta untuk di hidupkan kembali hatinya yang telah mati, sudah tidak merasa berdosa lagi ketika bermaksiat kepada Alloh.


‘’Wallohu’alam’’

Dikutip dari kitab Al-Fawaqid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar